Gedung SD di Sikka Roboh

Salah Satu Korban Reruntuhan SD Inpres Sinde Kabor Sikka Alami Luka Serius, Kaki Kiri Tertancap Kayu

“Kayu tertancap di kaki kiri, jadi harus dioperasi untuk dikeluarkan,” ujar seorang petugas medis di ruang perawa

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/ARIS NINU
Runtuhnya atap Gedung SD Inpres Kabor, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menyebabkan salah satu pekerja bangunan, Dominikus Marion Patrisius, mengalami luka serius pada kaki kirinya. Sebilah kayu kering menancap tepat di kulit kakinya. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Runtuhnya atap Gedung SD Inpres Kabor, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menyebabkan salah satu pekerja bangunan, Dominikus Marion Patrisius, mengalami luka serius pada kaki kirinya. Sebilah kayu kering menancap tepat di kulit kakinya.

Saat ditemui TribunFlores.com di RSUD dr TC Hillers Maumere, Selasa (29/10/2025), Dominikus meringis kesakitan sambil mendapatkan perawatan medis. Ia juga mengalami luka pada tangan serta beberapa bagian tubuh yang lebam.

“Kayu tertancap di kaki kiri, jadi harus dioperasi untuk dikeluarkan,” ujar Dominikus.

Pemuda yang tinggal di Kampung Kabor ini mengaku tak sempat menyelamatkan diri saat atap bangunan tiba-tiba ambruk.

 

Baca juga: Suaminya Tertimpa Reruntuhan Gedung SD Inpres Sinde Kabor Sikka, Fona: Tidak Ada Firasat Apapun

 

 

“Terjadi tiba-tiba, jadi tidak sempat keluar,” katanya.

Ia menuturkan, baru mulai bekerja di proyek renovasi sekolah itu sejak Senin lalu. Hanya dalam hitungan hari, ia sudah harus menanggung luka akibat musibah tersebut.

“Saya juga tidak punya firasat atau tanda-tanda sebelum kejadian,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Tukang, Alexius Yuvinalde, mengatakan saat peristiwa terjadi ia berada di ruangan yang sama bersama beberapa pekerja lainnya.

“Begitu dengar bunyi reruntuhan, saya langsung lari keluar menyelamatkan diri,” ujarnya.

Menurut Alexius, atap yang roboh itu merupakan bagian dari empat ruang kelas yang sedang direnovasi. Pekerjaan telah berlangsung hampir dua minggu.

Gedung yang mereka kerjakan panjangnya sekitar 36 meter. 

Pantauan TribunFlores.com di lokasi kejadian menunjukkan, reruntuhan atap bangunan rata dengan tanah. Material yang berserakan didominasi kayu dan seng, dan hingga sore hari, puing-puing tersebut belum dibersihkan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved