Berita Kota Kupang
Terdakwa Randy Badjideh Teteskan Air Mata Beberkan Astri Manafe Mencekik Anaknya
Terkdakwa pembunuh ibu dan anak,Randy Badjideh membeberkan pertengkaranya dengan korban Astri Manafe hingga korban mencekik anaknya meninggal dunia.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,,Oby Lewanmeru
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG-"Saya minta ambil Lael, Astri tidak mau dan katakan enak saja. Lalu kita bertengkar, Astri menangis dan dia angkat Lael dan goyang-goyang kemudian cekik. Saya pikir dia gertak, saya langsung bangun cekik dia."
Kalimat tersebut diucapkan kembali oleh terdakwa pembunuh ibu dan anak di Taman Hollywood, Astri Manafe dan Lael Maccabe, Randy Badjideh dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan di Pengadilan Negeri (PN) Kupang, Senin 20 Juni 2022.
Dengan meneteskan air mata, Randy berkata,"Saya bicara ke Astri bahwa saya mau ambil anak Lael. Astri bilang enak saja, terus saya. Astri menangis bersikeras tidak mau dan kita berantam," kata Randy.
Randy menyaksikan Astri mengangkat Lael dan mencekik. "Saya pikir, dia gertak, saya lihat dia goyang anak ini, saya langsung bangun cekik dia. Saya sempat pukul tangan Astri dan Lael jatuh ,saya terus cekik Astri," katanya di hadapan majelis hakim.
Baca juga: Bukti Cintanya ke Ira Ua, Randy Badjideh Habisi Astri Manafe dan Lael
Sidang ini dipimpin Ketua Majelis Hakim Wari Juniati,S.H,M.H didampingi empat hakim anggota, Y. Teddy Windiartono,S.H,M.Hum, Reza Tyrama, S.H, A A. Gde Oka Mahardika,S.H,M.H dan Murthada Mberu,S.H. Tim jaksa penuntut umum (JPU) dihadiri oleh Herry Franklin,S.H, M.H, Herman Deta,S.H, Fera,S.H dan Sisca Gitta Rumondang Marpaung, S.H., M.H..
Sementara terdakwa Randy Badjideh didampingi Yance Thobias Mesah, S.H, Harri Pandie, S.H,M.H, Benny Taopan,S.P,S.H, M.H,Amos Lafu,S.H, Rio Manafe dan Diky Ndun, S.H.
JPU menegaskan, saat di Taman Hollywood sekitar pukul 7:35 Wita dan biasanya sudah ramai arus lalu lintas. Apakah tidak ada Sat Pol PP tidak menegur, Randy mengaku tidak. Randy mengatakan, sebelum terjadi cekikan, dirinya meminta Lael dan permintaan itu tidak diterima korban.
"Kamu pikir perasaan saya. Lu (kau) su yang paling kenal beta (saya) kenapa lu (kau) mau ambil anak ini saja," ujar Randy menirukan pernyataan Astri.
Baca juga: Astri Manafe dan Lael Dijerat Pesan Singkat Randi Badjideh Ke Jakarta
Saat itu Randy mengaku, pernah mengajak Astri untuk menikah sirih. Ketika ditanyakan siapa yang mencekik Lael, Randy menjawab Astri, sehingga hakim meminta cara mencekik diperagakan Randy.
Dikatakan, saat mencekik Astri, sempat ada perlawan dari Astri berupa pukulan dan cakaran di perut.
'Dia pukul, cakar perut saya," jawab Randy.
Hakim juga meminta bukti cakar dan Randy menunjukan.
"Saat cekik ada perlawanan, tapi saya tetap cekik, sekitar lima menit, kemudian saya lihat lemas dam saya lepas. Saya juga cek anak Lael sudah meninggal, saya cek Astri tidak bernafas juga yang mulia. Saya panik dan bingung,saya tidak tahu harus bagaimana, kemudian saya pindahkan keduanya di belakang," jawab Randy.
Baca juga: Sidang Pembunuhan Ibu dan Anak di PN Kupang; Ahli Forensik Beberkan Cekikan Astri Manafe dan Lael
Setelah itu, Randy mengaku ke Rukun Jaya membeli kantong plastik sampah dua pak dan membawa dua jenazah ke Alak dan mengisi dalam kantong.
Majelis hakim juga meminta Randy memperagakan cara mengisi dua jenazah ke dalam kantong.
Hakim sempat menanyakan saat mengisi dua jenazah,apakah ada yang membantu, Randy mengatakan tidak ada dan dirinya sendiri yang memasukkan dua jenazah ke dalam kantong. Pengisian dua jenazah ke dalam kantong dilakukan Randy di rumahnya di Alak.
Hakim juga menanyakan, mengapa Randy tidak melaporkan ke polisi. "Kenapa tidak lapor polisi?
Siapa tahu masih bisa ditolong," tanya Majelis Hakim. NamunRandy mengatakan, dirinya mengecek namun, nadi Astri dan Lael tidak ada lagi atau tidak berdenyut lagi.
Saat sidang, Hakim Wari Juniati beberapa kali meminta agar Randy Badjideh jujur dalam memberikan keterangan.
"Jujur ya, karena ini dua nyawa, jangan sampai keterangan kamu beratkan Ira. Kita minta kamu cerita ini agar melihat kejujuran kamu," kata Wari.
Baca juga: Sidang Pembunuhan Ibu dan Anak; Randy Mencekik Astri Manafe dan Astri Mencekik Anaknya
Dalam persidangan, Senin 20 Juni 2022 malam, JPU membawa barang bukti mobil Rush ke pengadilan.
Tujuannya agar Randy memperagakan lagi cara mencekik di atas mobil. Sekitar 9-10 menit peragakan ulang di mobil kemudian sidang dilanjutkan kembali.
JPU Herry Franklin menanyakan, ketika saat itu, ada memar dada, tetapi Randy mengatakan, tidak tahu,
"Saat adegan itu tadi, terdakwa tidak sentuh dada korban," tanya Herry.
Randy mengaku tidak tahu.
"Tanda tanya besar bagi kita kenapa ada memar di dada korban," kata Herry.
Baca juga: Wartawan Dilarang Meliput Sidang Pembunuhan Astri Manafe dan Lael
"Apakah ada orang lain," tanya Herry lagi dan Randy mengaku tidak.
Terkait mobil rental yang pada tanggal 27 Agustus 2021, Fitri menanyakan soal mobil.
"Saya bilang, orang kantor yang pakai. Karena tidak mungkin saya bilang mobil pakai untuk jalan dengan Ate," jawab Randy.
"Ada alasan bilang di mobil ada darah ikan," tanya Herry lagi dan dijawab Randy bahwa dirinya hanya beralasan seperti itu.
Ditanyai lagi apakah setelah membunuh Astri apakah beritahu Ira, Randy mengatakan tidak.
Baca juga: Dua Hari Berturut Keluarga Manafe Ditelpon Penemuan Jasad di Pankase
Herry Franklin juga menanyakan, mengapa HP terdakwa dan istrinya direset dalam waktu yang bersamaan dan menjadi tanda tanya besar.
"Kenapa setelah kamu bunuh, kenapa tidak langsung dikuburkan," tanya Herry dan saat itu Randy mengatakan dirinya bingung.
Saat itu, Randy juga membantah keterangan Feri Taunus soal mencuci mobil Avanza. Randy mengaku keterangan Feri Taunus tidak benar.
JPU, Herman Deta menanyakan, ketika terdakwa mengirimkan WA ke Ira bahwa dirinya telah membunuh orang dan Ira menjawab alergi. Randy mengatakan, saat itu Ira lagi mengikuti prajabatan.