Berita NTT

Miris, Siswa Korban Bencana Alam Takari Kupang Disuruh Pulang Tak Ikut Ujian, Ada Apa

Pasalnya anaknya Paulinus Seran yang kini duduk di bangku kelas tiga SMA harus dipulangkan dari sekolah dan tidak diperbolehkan mengikuti ujian.

|
Editor: Nofri Fuka
POS-KUPANG.COM/RYAN TAPEHEN
POSE - Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, mendengar keluhan warga Takari yang anaknya tidak diperbolehkan mengikuti ujian lantaran belum melunasi uang komite. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen

TRIBUNFLORES.COM, OELAMASI - Orang tua siswa SMAN 1 Takari mengeluh lantaran anak mereka tidak diperbolehkan mengikuti ujian Mid Semester karena belum melunasi pembayaran uang Komite.

Kepada TribunFlores.com, Jumat 10 Maret 2023 di Takari, Welmince Lee Welkis mengaku kecewa dengan kebijakan sekolah ini.

Pasalnya anaknya Paulinus Seran yang kini duduk di bangku kelas tiga SMA harus dipulangkan dari sekolah dan tidak diperbolehkan mengikuti ujian.

Dengan latar belakang petani, dia mengakui sudah 6 bulan belum menyetor uang Komite yang perbulannya mencapai 50 ribu rupiah.

Baca juga: Rumah Warga di Tuapanaf Takari Hanyut Terbawa Longsor, Korban Butuh Bantuan Terpal dan Makanan

 

Dia mengaku saat ini keuangan mereka macet karena sejak akhir tahun lalu mereka terus terkena bencana alam banjir dan longsor yang mengakibatkan lahan pertanian mereka rusak berat.

"Kami mau dapat uang dari mana, kami biasa tanam padi dan jagung untuk jual tapi hujan ini buat banjir bikin rusak semua," ujarnya.

"Kami minta keringanan biar mereka ujian saja dulu, sekarang kami belum punya uang," sambungnya.

Kata dia untuk mengikuti ujian siswa wajib melunasi tunggakan uang komite tersebut.

Hal yang sama juga dialami oleh Kornelia Ndari orang tua salah satu siswa SMAN 1 Takari.

Kata dia dirinya yang mengalami hal tersebut bahkan menunghak sampai satu tahun namun setelah anaknya tamat ijazah ditahan oleh sekolah.

"Abak saya sudah kerja dan kemarin kirim uang buat bayar itu uangnkomite baru bisa ambil ijazah," terangnya.

Orang tua lain Viktoria Finit mengaku anaknya yang bersekolah di SMKN 1 Takari juga mengalami hal serupa.

"Saya punya anak juga disuruh pulang tapi cepat-cepat saya menghadap ke sekolah dan setelah komunikasi dia bisa ikut ujian,"ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved