Berita Ngada
Munas Unio Imam Projo Indonesia XIV, Bupati Ngada Testimoni Selamatkan Pekerja Ilegal NTT
Bupati Ngada Andreas Paru memberikan testimoni terkait pekerja ilegal saat menjadi narasumber dalam Munas Unio Imam Projo Indonesia XIV
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Cristin Adal
Bagi Bupati Andreas hal ini ironis, sebab ada begitu banyak potensi di Ngada, apalagi tanah di Ngada relatif subur. Tidak hanya itu, pariwisata, peternakan dan kelautan di Ngada juga potensial untuk peningkatan ekonomi. Dia juga heran melihat ada lahan yang tidak dimanfaatkan masyarakat untuk bertani dan ada pula masyarakat yang tidak memelihara ternak.
Fakta lain, pengeluaran masyarakat Ngada untuk keperluan adat - budaya sangat tinggi. Hal ini berdampak menumpuknya hutang. Kondisi ini membuat masyarakat juga akhirnya sulit menabung, yang diketahui dari minimnya saldo di bank.
Dari hasil blusukan ke kampung - kampung, desa, kelurahan, Bupati Andreas berkesimpulan filosofi cara hidup untuk mencapai kesejahteraan masyarakat Ngada melalui 'Tuza Mula Wesi Peni' (bertani dan beternak) harus dihidupkan sungguh.
Hal itu kemudian termaktub dalam visi pembangunan Pemerintah Kabupaten Ngada 'Terwujudnya Masyarakat Ngada yang Unggul, Mandiri dan Berbudaya Berbasis Pertanian dan Pariwisata Berwawasan Lingkungan' dengan tagline 'Tante Nela Paris (Tani, Ternak Nelayan dan Pariwisata) untuk Tuka, Tuku dan Teka.
Terpenuhinya kebutuhan konsumsi (Tuka), tabungan yang cukup (Tuku) dan mampu berinvestasi (Teka) adalah merupakan gambaran kemakmuran orang Ngada. Namun hal ini tentunya butuh proses panjang dan perubahan
mindset.
Bupati Andreas bersama Wakilnya Raymundus Bena, memimpin Ngada sejak dilantik pada 26 November 2021. Dia mengakui program Pemkab Ngada di bawah kepemimpinannya dan Raymundus Bena belum bisa berjalan mulus.
"Program Pemkab Ngada tentu belum sepenuhnya berjalan apalagi kita dihantam badai Covid 19, kita juga harus pinjam di Bank NTT untuk menjalankan program, tetapi apapun itu tidak ada alasan untuk berhenti bekerja mengupayakan kesejahteraan bagi masyarakat," ujar Bupati Andreas.
Pekerja Harus Punya Skill
Bupati Andreas menegaskan, Pemerintah Kabupaten Ngada sesungguhnya tidak menutup mata dengan persoalan pekerja ilegal. Menurutnya, melarang orang untuk bekerja di luar daerah dan luar negeri tentu di satu sisi bukan pilihan bijak.
Hal yang perlu sungguh diperhatikan adalah bagaimana para pekerja bisa berangkat secara benar dan punya skill. "Kita di Ngada sedang membangun Workshop Balai Latihan Kerja Terintegrasi. Hal ini juga mempersiapkan para pekerja agar mempunyai skill," ujarnya.
Selain itu, Pemkab Ngada telah bekerja sama dengan Kemenkum HAM NTT membuka layanan Paspor di Ngada, termasuk juga mempermudah layanan ijin usaha. Bupati Andreas ingin agar generasi muda Ngada kreatif mencoba berbagai peluang usaha yang bisa berdampak pada peningkatan ekonomi. (orc).
Berita TribunFlores.Com lainnya di Google News
Munas Unio Imam Projo Indonesia XIV
Munas Unio Imam Projo Indonesia
Bupati Ngada Andreas
Selamatkan Pekerja Ilegal NTT
Kabupaten Ngada
TribunFlores.com
Presiden Jokowi dan Keluarga akan Libur di Labuan Bajo Selama 4 Hari |
![]() |
---|
Jabatan Sekda Sikka Lowong, Ini Kata Mantan Pj. Sekda Sikka Wilhelmus Sirilus |
![]() |
---|
Perdana di Flores Timur, SMPS AWAS Hinga Gelar Lokakarya Pendidikan Tingkat Sekolah |
![]() |
---|
Festival Badu Watodiri, Piter Pulang: Sebuah Lukisan Relasi Harmonis Manusia dan Alam |
![]() |
---|
Lembata Terima Dana Insentif Fiskal Rp 16,8 Miliar untuk Pembenahan Infrastruktur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.