Komodo Gigit Manusia

Sebulan Tiga Orang Digigit Komodo, Warga Minta Dibangun Pagar

Berulangnya kejadian Komodo menyerang dan mengigit manusia mendatangkan kekhawatiran bagi warga bermukiman di kawasan TN Komodo di Manggarai Barat.

Penulis: Berto Kalu | Editor: Egy Moa
ISTIMEWA
Komodo di dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO- Warga lokal yang tinggal dalam kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, Kabupaten Manggarai Barat hidup dalam kecemasan lantaran Ora (komodo) terus menyerang manusia. Dalam sebulan terakhir terjadi tiga kali serangan Komodo terhadap manusia.

Kepala Dusun Kerora, Pulau Rinca, Basir mengaku saat ini warga cemas pasalnya serangan Komodo terhadap manusia terus terjadi. Di  lokasi itu belum ada pagar pembatas.

"Komodo bisa masuk kapan saja ke sini, ini yang kami khawatirkan. Kami sangat berharap bisa dibangun pagar pembatas," ucap Basir, Jumat 3 November 2023.

Dua tahun lalu, lanjut dia, pemerintah melalui Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) telah membangun pagar pembatas permukiman di Dusun Kerora. Namun, pagar tersebut tidak sampai di kampung Waerebo.

Baca juga: Alami Pendarahan Hebat di Betis Usai Digigit Komodo, Komaruddin Dirujuk ke RS Siloam Labuan Bajo

 

 

"Kurang lebih 200 meter di Kampung Waerebo yang belum dibuat pagar," jelas Basir.

Basir menyebut, Komodo kerap memasuki Kampung Waerebo setelah akses menuju kampung lain dipagari. Serangan komodo di Kampung Waerebo pun meningkat. Dalam sebulan, 10 ekor kambing milik warga Waerebo diserang komodo.

Basir mengatakan, komodo yang datang memang lari saat diusir warga. Meski begitu, warga tetap khawatir terhadap serangan Komodo yang memasuki perkampungan. Walaupun bisa diusir, tetapi warga tetap takut dengan Komodo yang kadang serang tiba-tiba.

Keluhan yang sama juga disampaikan Abdul Salam, warga Kampung Komodo. Dengan rentetan peristiwa serangan komodo terhadap manusia, Abdul berharap agar di kampungnya dibangun pagar pembatas.

Baca juga: Komodo yang Berhasil Diselundupkan dari Labuan Bajo Dijual ke Bali dan Pulau Jawa, Lainnya Mati

"Sangat berharap dengan keadaan sekarang dibuatkan pagar pembatas dengan habitat komodo karena sudah ada warga yang menjadi korban serangan komodo)," ujar Abdul Salam.

Abdul menyebut, beberapa tahun lalu BTNK sempat membangun pagar pembatas di Kampung Komodo, namun proyek itu tidak diselesaikan. "Tidak selesai, entah kendalanya apa kami tidak tahu," kata Abdul Salam.

Abdul memang selama ini tak berharap ada pagar pembatas karena masih percaya dengan legenda bahwa mereka bersaudara dengan komodo. Namun kepercayaan itu luntur ketika ada kasus gigitan terhadap warga. Abdul tak mengetahui penyebab komodo kini berbalik arah menyerang warga.

"Sekarang baru ada warga Kampung Komodo digigit komodo. Dulu-dulunya tidak pernah komodo gigit, orang malahan orang tua dulu hidup aman dari gangguan komodo," terang Abdul.

Baca juga: Kasus Penyelundupan Komodo, Polres Mangggarai Barat Tahan 4 Pelaku dan Dijerat UU Nomor 5 Tahun 1990

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved