Pilgub NTT 2024

Rocky Gerung, Calon Pemimpin NTT Tak Harus Bercermin ke Jakarta

Pengajar filsafaf Rocky Gerung memiliki pandangan yang berbeda mengenai calon pemimpin yang kelak memimpin Provinsi NTT.

Editor: Egy Moa
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI 
Pengamat Politik Rocky Gerung tampil di Kupang, Sabtu 30 Maret 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Rocky Gerung punya versi untuk pemimpin ideal bagi Provinsi NTT. Dia berkata calon pemimpin di NTT tidak saja bercermin ke Jakarta. Bagi Rocky, NTT punya kekhususan. 

"NTT punya kemajemukan, tapi juga soal kesetaraan sosial," kata Rocky Gerung, Sabtu 30 Maret 2024. 

Sehingga pemimpin NTT harus bisa mengolah yang namanya kemajemukan dalam wujud kesetaraan. Sebab, provinsi ini punya basis keragaman sebagai inti pembangunan. 

"Memang seseorang yang mau memimpin NTT itu harus punya pengetahuan setara malaikat," sebut pengajar filsafat ini.

Baca juga: Rocky Gerung, Ikuti Semana Santa, Nikmati Tanjung Bunga Hingga Numpang Pikap ke Pantai Meko

 

Nama Cagub

Sejumlah nama-nama bakal calon gubernur atau Bacagub NTT kian bertebaran. Nama-nama dari kalangan politikus hingga aktivis mengemuka jelang perhelatan Pilkada serentak 2024. 

Tahapan Pilkada kini sudah dimulai. Pendaftaran bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah akan dimulai pada bulan Agustus 2024 dan pemungutan suara baru berlangsung di akhir November tahun yang sama. 

Beberapa waktu terakhir, sejumlah orang sudah memulai menyatakan sikapnya untuk maju di Pilkada. Kebanyakan datang dari calon perseorangan atau independen. 

Ada yang menyatakan secara terbuka, tapi ada juga yang belum terang-terangan menyampaikan ke publik. Rata-rata orang-orang ini merupakan non partai.

Baca juga: Pilgub NTT 2024, Ansy Lema Sebut Siap Jika Dicalonkan Tapi Tergantung Hal Ini

Nama eks Kapolda NTT Johni Asadoma juga sudah menyatakan sikap untuk maju Pilgub NTT. Mantan petinju asal NTT itu mengaku sedang berkomunikasi dengan beberapa partai politik sebagai kekuatannya. 

"Saya sudah putuskan untuk calon gubernur NTT," kata dia, pekan lalu. 

Setelah mengakhiri tugasnya sebagai anggota polri, dirinya ingin terus melayani masyarakat NTT melalui jalur politik. Sebelumnya ia menimbang untuk mengikuti Pilwalkot atau Pilgub. 

Melalui proses komunikasi dengan keluarga, tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi serta animo dukungan masyarakat NTT, ia memutuskan untuk menjadi bakal calon gubernur.

Baca juga: Demokrat NTT Buka Suara soal Pernyataan BKH Tidak Maju di Pilgub NTT, Leo Lelo: Dukung Pak Benny

Bahkan, relawan Johni Asadoma kini sudah mulai terbentuk. Relawan itu menyebut dirinya dengan akronim Raja atau Relawan Johni Asadoma. 

Pegiat HAM, Gabriel Goa juga sudah mendeklarasikan dirinya menjadi Bacagub NTT. Aktivis kemanusiaan itu mengakui keseriusannya untuk urusan politik kepala daerah lima tahunan ini. 

Cita-citanya ingin menyelesaikan persoalan tindak pidana perdagangan orang atau TPPO yang marak terjadi di NTT. Dengan mengendalikan sistem, dia yakin masalah itu tuntas. 

Dari kalangan profesional, nama Orias Petrus Moedak juga menjadi salah satu kandidat yang bakal mengisi bursa Pilkada NTT. Orias Moedak pernah menjadi petinggi di PT Freeport dan menjadi Dirut PT Inalum.

Baca juga: BKH tak Semangat Lagi Ikut Pilgub NTT, Partai NasDem Utus 3 Kader

Orias Moedak adalah sosok yang sangat dekat dengan badan usaha milik negara atau BUMN. Dari Pelindo hingga beberapa BUMN pernah ia jabat. Terakhir dia diberi mandat sebagai Bendahara Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat Pilpres 2024. 

Orias Moedak menjadi kandidat yang paling rutin beraktivitas dengan para tokoh masyarakat, agama dan masyarakat di NTT, secara langsung maupun lewat media sosial. Tagline yang gencar dia sampaikan adalah "Jangan Mencuri". 

Kandidat lain yang tengah mencuat adalah Fransicus Go. Pemilik yayasan Felix Maria Go dan GMT Institute itu disebut menjadi salah satu calon kuat yang bakal mewarnai Pilkada NTT. Fransiscus sendiri belum punya partai. Dukungan terhadap dirinya mulai terlihat di media sosial. 

Adapun Frans Aba sudah lebih awal mendeklarasikan dirinya sebagai Bacagub NTT. Frans Aba bersama sejumlah tokoh dideklarasikan pada Juni 2023 lalu di hotel Aston Kupang.

Baca juga: Sebas Salang Dipinang Orias Moedak di Pilgub NTT, Kami Punya Kesamaan Karakter

Frans Aba juga rutin menemui para tokoh hingga masyarakat untuk meminta restu perjuangannya itu. Mengusung jurus "Memimpin dengan Hari", ekonom nasional ini ingin membangun NTT dengan kerja yang jujur dan tulus. 

Namun, baik Frans Aba, Orias Moedak, Fransiscus Go, Gabriel Goa maupun Johni Asadoma, sejauh ini belum punya pintu partai politik sebagai modal untuk mengikuti Pilgub NTT. 

Jika tanpa partai, paling tidak ada harus ada dukungan 10 persen dari total daftar pemilih tetap atau DPT di NTT saat Pemilu terakhir kalinya. Dukungan itu berupa salinan KTP pendukung ditambah tandatangan pemilik KTP. 

Kalangan Partai Politik 

Sementara itu jelang pembukaan pendaftaran tinggal beberapa bulan lagi ini, dari kalangan partai politik belum juga membuka diri secara gamblang. 

Sejauh ini baru ada Beny K Harman yang diberi mandat oleh DPP Demokrat untuk bertarung di Pilgub NTT. Penugasan DPP Demokrat itu juga meminta Beny K Harman untuk berkomunikasi dengan parpol lainnya. 

Peluang koalisi Demokrat dengan partai lainnya akan terbuka bila Beny Harman menempuh jalan itu, di samping arahan lain dari DPP Demokrat yakni survei elektabilitas. 

Saat Pemilu 2024, Demokrat NTT meraup 7 kursi DPRD tingkat provinsi atau mengalami peningkatan 3 kursi dari sebelumnya 4 kursi di pemilu 2019. 

Partai besar lainnya hingga kini masih fokus ke Pemilu dan mengikuti dinamika. Golkar NTT menyebut masih berurusan dengan Pemilu. DPP Golkar akan memutuskan pencalonan Gubernur selepas Pemilu. 

Hasil rapat pimpinan daerah atau Rapimda Golkar NTT tahun 2023 lalu, mengusulkan calon tunggal yakni Melki Laka Lena sebagai calon gubernur NTT. 

Anggota DPR RI ini menegaskan dirinya akan menjalankan perintah partai atau arahan lebih lanjut dari DPP Golkar perihal pencalonan kepala daerah. 

"Arahan pak ketua umum semua fokus ke Pilpres dan Pileg. Akan ditugaskan dimana," sebutnya belum lama ini. 

Golkar NTT dalam Pemilu 2024 berhasil mendapat 9 kursi DPRD dari sebelumnya 10 kursi. Satu kursi jajaran pimpinan tetap dipegang Golkar. 9 kursi ini menjadi dasar kuat pengajuan calon Pilgub NTT. 

Partai Hanura saat menggelar Rakorda jelang Pemilu 2024, sempat menyatakan dukungannya untuk paket Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi (Victory) jilid II. Belakangan Hanura ingin mengusung ketuanya, Refafi Gah sebagai cagub NTT. 

Pemilu 2019, Hanura punya 5 kursi di DPRD NTT. Sementara di Pemilu 2024 Hanura hanya mampu membawa 4 kursi atau berkurang 1 kursi. 

Dari kubu PDIP hingga kini belum ada sosok yang diusung menjadi kandidat. Nama ketua DPD Emi Nomleni hingga anggota DPR RI Yohanis Fransiskus Lema atau Ansi Lema masih menjadi perbincangan. PDIP masih menjadi pemenang pemilu, lebih khusus legislatif tingkat Provinsi NTT. 

Sikap yang sama juga datang dari Partai Gerindra NTT. Gerindra NTT belum menentukan kandidat dalam pertarungan pemilihan gubernur NTT. 

Ketua DPD Gerindra NTT Esthon Foenay dalam beberapa kesempatan mengaku lebih banyak memberi kesempatan untuk para kader muda dalam urusan kepala daerah. 

Pemilu 2024, Gerindra NTT mendapat 9 kursi DPRD NTT. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya atau saat Pemilu 2019. 

Selain itu, nama Julie Laiskodat hingga Viktor Bungtilu Laiskodat juga muncul dalam Pilgub NTT. Namun, NasDem NTT sendiri belum memutuskan kandidatnya. NasDem NTT di Pemilu 2024 punya 8 kursi. 

Tahapan Pilkada berdasarkan PKPU 2 tahun 2024 kini sedang berlangsung. Pendaftaran dan penetapan calon akan berlangsung bulan Agustus 2024. *

sumber: pos-kupang.com

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved