Kasus ASF di Ngada
Puluhan Ekor Babi di Ngada NTT Terjangkit Virus
Hilarius Timu, salah satu warga setempat yang mengalami kerugian cukup besar akibat terserang virus, mengatakan, ada lima ekor Babi
Penulis: Charles Abar | Editor: Hilarius Ninu
Paulina yang tinggal dalam kampung adat ‘Megalitikum’ Bena, merasa kapok pelihara Babi, karena hampir setiap tahun kena serangan virus Babi.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 3 Mei 2025, Percaya Bantuan Doa
“Tobat pelihara Babi pak, tiap tahun kena Virus, rugi banyak pak,” imbuhnya.
Bedasarkan laporan Petugas Pusat Kesehatan Hewan Kecamatan Jerebuu, Emanuel Raga menyatakan, sebagai besar babi milik warga ketika mengalami gejala terjangkit seperti demam babi dan tidak makan, pemilik langsung sembelih untuk dikonsumsi.
Hal itu menurutnya, tingkat penyebaran virus masif dari rumah ke rumah.
Sejak awal kata Dia, langkah pencegahan terus dilakukan dengan menghimbau kepada masyarakat agar tidak sembelih Babi yang sudah terjangkit dan sebaiknya dikubur untuk memutus mata rantai penyebaran virus.
Hal itu kata Dia, hanya sebagian saja warga mengindahkan himbauan itu, langsung kubur, menghindari penyebaran virus di tempat lain.
Baca juga: Forum Perempuan Diaspora NTT Konsolidasi Kawal Kasus Kekerasan Seksual Eks Kapolres Ngada
“Warga kadang tidak mengindahkan himbauan yang kita sampaikan, sehingga mata rantai penyebaran virus tidak bisa kita cegah,” katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.