Berita NTT

Penerimaan Bea Masuk KPPBC Atambua Semester I Tahun 2024 Capai 41,44 Persen

Penerimaan Bea Masuk pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Atambua semester I tahun 2024 mencapai Rp 756.56 juta atau 41,44 persen.

Editor: Cristin Adal
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
Kepala Bea Cukai Atambua, Bambang Tutuko P (tengah) saat konferensi pers satu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Semester I tahun 2024, Rabu 31 Juli 2024. 

TRIBUNFLORES.COM, ATAMBUA - Penerimaan Bea Masuk pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Atambua semester I tahun 2024 mencapai Rp 756.56 juta atau sekitar 41,44 persen dari target Rp1.849 miliar yang dibebani oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.  Sementara untuk bea keluar baru mencapai Rp65.032 juta atau 5.52 persen. 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai, Bambang Tutuko Perwiradmoko dalam konferensi pers satu APBN Atambua di ruangan Fulan Fehan, Kantor Bea Cukai Atambua, Kabupaten Belu, Rabu, 31 Juli 2024.

Kendati demikian, pihaknya akan terus berupaya semaksimal untuk mencapai target yang telah di tetapkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. 

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa devisa impor hingga semester pertama 2024 mencapai USD 1.133 juta dari 64 dokumen impor yang dilayani, sedangkan pada tahun sebelumnya mencapai USD 3.121 juta.

 

Baca juga: Satgas Yonif 742/SWY Serahkan 19 Kardus Sosis Ilegal ke Bea Cukai Atambua

 

 

Bambang juga mengakui, memang terjadi sedikit penurunan dalam impor sehingga terget kami untuk semester satu masih belum mencapai 50 persen.

"Namun di sisi ekspor, KPPBC mencatat hasil yang membanggakan dengan nilai devisa ekspor sebesar USD 31.19 juta dari 4.543 dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)," terang dia.

Jelas Bambang, komoditas ekspor utama meliputi makanan, minuman, elektronik, kendaraan dan suku cadang, furniture, bahan bangunan serta kebutuhan rumah tangga.

Lanjut Bambang, untuk mendukung ekspor, KPPBC Atambua telah mengadakan Atambua Internasional Expo pada Juli 2023 yang mempertemukan pelaku UMKM dari Indonesia dengan pengusaha Timor Leste.

 

Baca juga: Bea Cukai dan Karantina Bantu UMKM Labuan Bajo Lakukan Ekspor ke Malaysia

 

"Kegiatan ini berhasil meningkatkan jumlah eksportir dari 97 pada tahun 2022 menjadi 156 pasa tahun 2023, serta devisa ekspor dari USD 43 juta menjadi USD 60 juta," sebut dia.

"Antusiasme warga tinggi dan kita rencanakan untuk adakan kembali expo tersebut pada bulan Oktober 2024 dengan nama baru Belu Internasional Expo dan memperpanjang durasinya menjadi dua hari," tambah Bambang. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved