Berita NTT
Kopi Arabika Flores Bajawa Terima Sertifikat Indikasi Geografis, Fani Watu: Nilai Jual Semakin Bagus
Kopi Arabica Flores Bajawa salah satu kekayaan alam Kabupaten Ngada telah menerima sertifikat Indikasi Geografis dari Kementerian Hukum dan HAM RI
Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM, BAJAWA- Kopi Arabika Flores Bajawa salah satu kekayaan alam Kabupaten Ngada dan produknya telah diakui dunia dan telah menerima sertifikat Indikasi Geografis (IG) dari Kementerian Hukum dan HAM RI.
Hal ini disampaikan Bupati Ngada Andreas Paru dalam pembukaan Pelaksanaan Rakor Instansei Teknis Daerah se NTT terkait Penjaringan Aspirasi RPP Pidana Adat dan Promosi Diseminasi Indikasi Geografis yang berlangsung di Bajawa, Senin 1 Maret 2024,
"Terima kasih kepada Kemenkumham RI karena Kabapaten Ngada sudah memperoleh pengakuan Indikasi Geografis khususnya Kopi Arabika Flores Bajawa dan tenun, mi saat ini sedang mendaftarkan potensi daerah Ngada yaitu bambu dan alpukat,"kata Andreas Paru.
Terbitnya sertifikat Indikasi Geografis Kopi Arabika Flores Bajawa ini mewujudkan harapan para produsen kopi Arabica di Kabupaten Ngada seperti Fani Watu yang turut hadir membawa produk Kopi Arabica Flores Bajawa Wolowio.
Baca juga: Cerita Lina Penguji Rasa Kopi Indonesia Asal Ngada Flores, Puji Kopi Arabika Bajawa
"Nilai jualnya semakin bagus karena syarat untuk masuk pasar ekspor luar negeri harus ada logo Indikasi Geografis. Jadi kami pelaku UKM kopi Bajawa harus mendaftar sebagai MPIG Ngada supaya boleh berhak mendapat logo IG,"kata Fani Watu kepada Tribunflores.com,
Kopi Arabica Bajawa
Varietas Kopi Arabika Bajawa umumnya hidup dan ditanam di daerah dataran tinggi Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
Berada di ketinggan 200-1.800 mdpl dan memiliki tanah yang gelap, subur berpori yang berasal dari material vulkanik. Kondisi iklim dengan suhu rata-rata 15-25 °C, dan pada waktu-waktu tertentu suhu sangat dingin (<10>
Suhu yang cenderung dan kontur tanah yang subur mendukung ekosistem pertanian cocok untuk kopi Arabika dan pengetahuan petani yang mumpuni menjadi bagian penting untuk menghasilkan kopi berkualitas.
Baca juga: Wagub NTT Bilang Kopi Flores Terbaik di Dunia
Budidaya dan Produksi Kopi
Petani kopi di Bajawa menggunakan cara khusus untuk membudidayakan tanaman kopi (penggunaan pupuk alami dan tanaman pelindung, kerapatan tanaman, tanpa pestisida, dll).
Cara tradisional dalam memproduksi kopi merupakan salah satu faktor yang menciptakan kekhasan Kopi Arabika Flores Bajawa. Saat memanen kopi, ceri merah dipilih dengan cermat dan dipetik untuk memastikan kualitas terbaik, dengan minimal 95 persen ceri merah.
Untuk mendapatkan biji kopi hijau, buah ceri dicuci (pengolahan metode basah), disortir, dihaluskan, difermentasi, direndam, dijemur, dinilai dan disimpan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.