Kasus pencabulan d Ngada

Momen Polisi Suruh Tersangka Pencabulan Anak di Ngada Membelakangi Awak Media

Tersangka kasus pencabulan anak di Mataloko dihadirkan penyidik Polres Ngada dalam konferensi pers di Mapolres Ngada hari Selasa siang.

Penulis: Oris Goti | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/ORIS GOTI
Tersangka El (27) kasus pencabulan anak di Mataloko, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada berada di sel Polres Ngada,Selasa 5 Maret 2024. 

Dia menyebut, El menjadi pengasuh asrama di sana selama kurang lebih dua bulan lebih, atau sejak kabur dari Boawae, Kabupaten Nagekeo, pada akhir November 2023 lalu.

Menurutnya, para pengurus paroki, pastoran maupun asrama saat itu tidak tau bahwa El adalah tersangka dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Ngada.

Mengenai proses hukum selanjutnya, kata AKP I Ketut Setiasa, pihaknya akan memenuhi berkas P 19, tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Ngada.

Baca juga: BREAKING NEWS, Polres Ngada Gelar Konferensi Kasus Pencabulan Anak di Mataloko

Pemenuhan berkas dimaksud, lanjutnya, terkait hasil pemeriksaan psikis El. "Dalam waktu beberapa hari ini kita segera koordinasi dengan dokter yang akan melakukan pemeriksaan," jelasnya.

I Ketut Setiasa mengatakan jumlah korban kasus pencabulan anak di Mataloko, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, yang melibatkan EL sebagai tersangka, lebih dari satu.

"Yah memang benar ada keterangan dari masyarakat bahwa ada beberapa (korban). Cuman yang melapor (membuat laporan polisi) hanya satu," ujar AKP I Ketut Setiasa, menjawab pertanyaan wartawan.

Menurut AKP I Ketut Setiasa, orangtua korban tidak melapor karena mempertimbangkan psikis anak dan takut pendidikan anak mereka terganggu.

"Kami sudah berupaya mendorong untuk melaporkan tetapi tidak mau melaporkan kasus tersebut," ujar AKP I Ketut Setiasa.

Satu - satunya orangtua korban yang melapor yakni orangtua dari korban LMF berasal dari Kabupaten Ende.

Mengenai keberadaan korban LMF, AKP I Ketut Setiasa mengatakan korban sudah pindah sekolah dari Mataloko ke Ende. Korban pindah ke Ende lantaran mengalami trauma dan psikis terganggu.

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved