Kura kura Leher Ular Rote

10 Kura-kura Rote Dilepasliarkan ke Habitat Aslinya di Danau Lendeoen dan Ledulu

Sebanyak 10 kura-kura leher ular rote kembali ke habitat aslinya di Danau Ledulu, Kecamatan Landu Leko, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT)

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO-BBKSDA NTT
PELEPASAN SATWA- Kura-kura leher ular rote dilepasliarkan ke habitat aslinya Danau Lendeoen dan Danau Ledulu, Kecamatan Landu Leko, Kabupaten Rote Ndao, NTT, beberapa waktu lalu. (DOK BBKSDA NTT) 

TRIBUNFLORES.COM, BA'A- Sebanyak 10 kura-kura leher ular rote kembali ke habitat aslinya di Danau Ledulu dan Danau Lendeoen , Kecamatan Landu Leko, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu (10/5/2025) lalu.

Kura-kura rote itu dilepaskan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, bersama Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, Wildlife Conservation Society-Indonesia Program (WCS-IP), Mandai Nature, dan kelompok masyarakat Rote Ndao

Dilansir dari Kompas.Com, dilepasliarkan kura-kura rote ini ke habitat aslinya diharapkan dapat berkembang biak secara alami. Masyarakat juga diminta ikut melindungi satwa endemik dari ancaman perburuan, perdagangan ilegal, dan kerusakan habitat. 

Kepala BBKSDA NTT, Adhi Nurul Hadi, memerinci kura-kura leher ular rote yang dilepaskan itu terdiri dari delapan ekor jantan dan dua ekor betina. Lima ekor, lanjut dia, dilepas di Danau Lendeoen dan lima lainnya di Danau Ledulu.

"10 kura-kura leher ular rote yang dilepas itu telah melalui seleksi kesehatan dan kesiapan individu," kata Adhi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (10/5).

 

Baca juga: Dorus Petani di Ngada, Belasan Tahun Konsisten Tanam Cabai Berbuah Manis 

 

 

Selain pelepasan, tim juga terlibat dalam aktivitas rutin monitoring kura-kura rote, seperti pengukuran kualitas air, pengukuran fisik kura-kura, eradikasi musuh alami, serta patroli sekitar danau. 

"Kegiatan ini melibatkan BBKSDA NTT, WCS-IP, dan kelompok masyarakat (Kelompok Papadak)," ujar dia.

Menurutnya, kegiatan ini menandai langkah penting dalam upaya penyelamatan kura-kura rote, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemerintah, lembaga konservasi, dan masyarakat. 

Wakil Bupati Rote Ndao, Apremoi Dudelusy Dethan, menekankan pentingnya peran aktif masyarakat melalui kelompok kerja kolaboratif yang telah dibentuk oleh BBKSDA NTT dan WCS-IP. 

"Pemerintah Kabupaten Rote Ndao juga berkomitmen untuk mengembangkan potensi wisata di Danau Lendeoen dan Danau Ledulu, sekaligus memulihkan danau-danau lain sebagai habitat kura-kura rote," ujar Apremoi Dudelusy Dethan. (kompas.com)

 

Baca juga: Pokmaswas Sandominggo di Larantuka Selamatkan Penyu Hijau yang Tersangkut Kail Nelayan

 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved