Kasus Rabies di NTT

Waspada, Rabies di Timor Tengah Selatan Disebut Ancam Kabupaten Lain di Pulau Timor NTT

Kepala Dinas Peternakan NTT, Johanna Lisapaly menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap bahaya rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) NTT.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUN FLORES.COM/PAULUS KEBELEN
ILUSTRASI - Tampak seekor anjing. epala Dinas Peternakan NTT, Johanna Lisapaly menghimbau masyarakat untuk waspada terhadap bahaya rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang akan mengancam Kabupaten lain di Pulau Timor. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Peternakan NTT, Johanna Lisapaly yang juga didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, Ruth D. Laiskodat dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT, Prisilia Parera dalam jumpa pers di Kantor Gubernur NTT, Jumat 23 Juni 2023. 

"Jika seperti itu akan dimusnahkan saja anjingnya karena memang ada Undang-undangnya dalam kesejahteraan hewan (kesrawan). Itu pencegahan yang efektif. Oleh karena itu, melalui media perlu disampaikan ke masyarakat jika memiliki anjing diikat atau dikandangkan kalau memungkinkan maka akan divaksin rutin atau pun dimusnahkan," terangnya.

Johanna menambahkan, untuk pencegahan rabies, maka yang pertama dilakukan ialah anjing perlu divaksin minimun 70 persen dari populasi untuk memutuskan mata rantai virus rabies.

"Vaksinasi menjadi pencegahan namun memiliki keterbatasan," katanya.

Selain itu, menurut Johanna yang paling murah yaitu Hewan Penular Rabies (HPR) diikat atau dikandangkan. Karena dengan demikian akan terbebas dari anjing yang terinfeksi rabies.

"Anjing jika ingin bebas dari rabies perlu dipelihara dengan baik dengan cara diikat agar bisa sehat dan tidak berhubungan dengan anjing yang terinfeksi rabies," jelasnya.

Johanna berharap 100 ribu dosis vaksin rabies untuk anjing bisa segera diturunkan di Pulau Timor.

"Mudah-mudah 100 ribu vaksin lainnya segera turun, karena kita pulau Timor belum melakukan pendataan anjing karena selama ini aman dari rabies. Dan, sekarang sedang melakukan pendataan, dengan asumsi bahwa satu desa terdapat 250 populasi anjing, maka di TTS terdapat 278 desa yang akan dikalikan dengan 250 ekor anjing, sehingga membutuhkan 70-an ribu vaksin," tutupnya (Pos Kupang.com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved